Sabtu, 28 Januari 2012

AL QURAN

Andai Alquran bisa bicara..ia akan berkata..."
Waktu kau masih anak anak.,kau bagai teman sejatiku,dgn wudhu kau sentuh aku
dalam keadaan suci kau pegangaku...kau baca dgn lirih dan keras.., sekarang
kau telah dewasa nampaknya kau sudah tdk berminat lagi padaku apakah aku bacaan usang? yg tingal sejarah? skarang kau simpan akudgn rapi,kau biarkan
akusendiri,aku menjadi kusam dlm lemari,berlapis debu,dimakan kutu,ku mohon
peganglah aku lagi,bacalah aku setiap hari,karena aku akan menjadi penerang
daln " KUBURMU "........

IBU

IBU

“Mengapa ibu menangis?” Tanya seorang anak kecil pada ibunya.
“Karena aku perempuan,” itulah jawaban sang ibu.
“Aku tidak mengerti,” jawab anak laki-lakinya.
Sang ibu memeluknya dan berkata :
 “… kamu tidak akan bisa memahaminya, tetapi tidak apa-apa”.

Kemudian sang Anak bertanya pada Ayahnya,
“Mengapa ibu menangis tanpa sebab?”
“Semua perempuan sering menangis tanpa sebab”.
…begitulah jawaban sang ayah.

Anak kecil tadi bertumbuh menjadi laki-laki dewasa,
Dan masih bertanya-tanya, mengapa perempuan menangis?
Akhirnya ia berlutut dan berdoa, bertanya pada Tuhan :
“Tuhan… mengapa perempuan mudah menangis?
Dan Tuhan menjawabnya…

Ketika Aku menciptakan perempuan,
Aku memutuskan bahwa ia haruslah seorang yang istimewa.
Aku membuat bahunya cukup kuat untuk
Memikul beban dunia ini,
Belum lagi lengannya yang lembut sanggup memberikan ketenangan!
Aku memberinya tenaga dalam untuk
Bertahan ketika melahirkan!

Aku memberi kemauan keras…
Sehingga membuatnya dapat terus bertahan
Menjaga keluarganya,
Bahkan ketika yang lain sudah menyerah,
Menahan sakit dan letih tanpa mengeluh sedikitpun!
Aku memberinya perasaan untuk mencintai Anak-anaknya dengan segala resikonya,
Bahkan ketika anak-anaknya menyakitinya!
Ia memiliki kemampuan istimewa Untuk menenangkan bayinya
Yang sedang menangis, Meredam ketakutan dan rasa ingin tahu anak remajanya.

Aku memberikan kekuatan untuk merawat suaminya
Meskipun suaminya penuh dengan kekurangan,
Dan Aku merancang perempuan  dari tulang rusuk laki-laki
Untuk menjaga hati laki-laki!
Aku memberinya hati yang bijak
Hingga ia tetap mampu menerima dan menghormati suaminya
Walaupun suaminya sering menyakitinya, ia tetap berdiri di samping suaminya tanpa Ragu!

Anakku…,
Sebagai ganti segala tugas berat yang dijalaninya…
Aku memberinya air mata untuk menangis
Setiap saat ia membutuhkannya…
Itulah satu-satunya kelemahannya!
Ketika kamu melihatnya menangis,
Katakana padanya bahwa kamu sangat mencintainya,
Dan betapa dirimu sangat mencintai semua yang telah dilakukannya.
Dan jika ia tetap menangis, kamu telah membuatnya semakin lega…
KARENA DIA SANGAT ISTIMEWA!!!
BY: JHONY FERNANDES

Rabu, 25 Januari 2012

JADILAH AYAH / IBU YANG BAIK

Jika engkau menjadi Ayah.....
Jadilah Ayah yg bijak seperti Lukmanul Hakim
Jadilah Ayah yg tegas seperti Ibrahim
Jadilah Ayah yg kasih seperti Muhammad saw
Ajaklah anak2mu mengenal Allah……….
Ajaklah mereka taat kepada Allah…….
Jadikan dia sebagai Yusuf yang berbakti…….
Jadikan dia sebagai Ismail yg taat…….
Jangan engkau jadikan mereka sebagai Kan’an yg durhaka.
Jika engkau menjadi ibu….
Jadilah engkau ibu yg bijak, ibu yang teduh….
Bimbinglah anak2mu dengan air susumu….
Jadikanlah mereka mujahid………
Jadikanlah mereka tentara2 Allah…..
Jangan biarkan mereka bermanja2…..
senagai isti.....
Siapkan dirimu utk menjadi Hajar, yg setia terhadap tugas suami…..
Siapkan dirimu utk menjadi Maryam, yg bisa menjaga kehormatannya….
Siapkan dirimu utkk menjadi Khadijah, yg bisa yang bisa mendampingi suami menjalankan misi. NASEHAT UNTUK KITA

KERJA SAMBILAN



RUMAH SALDO CENTER

YANG MAU MENJADI AGEN DAN PENJUAL SALDO / ISI PULSA
MARI BERGABUNG DI RUMAH SALDO CENTER

Rabu, 18 Januari 2012

DO"A SHOLAT SHUBUH

Do’a Menjelang Shubuh & Do’a Menyambut Datangnya Pagi
1. Allaahumma innii a’uuzdu bika min dhiiqid dun-yaa wa dhiiqi yaumil qiyaamati.
Artinya : Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesempitan dunia dan kesempitan hari kiamat. (HR. Abu Daud)

2. Ashbagnaa wa ashbahal mulku lillaahi ‘Azza wa jalla, wal hamdu lillaahi, wal kibriyaa’u wal ‘azhamatu lillaahi, wal khalqu wal amru wallai...lu wannahaaru wa maa sakana fiihimaa lillaahi Ta’aalaa. Allahummaj’al awwala haadzan nahaari shalaahan wa ausathahu najaahan, wa aakhirahu falaahan, yaa arhamar raahimiina.
Artinya : Kami telah mendapatkan Shubuh dan jadilah segala kekuasaan kepunyaan Allah, demikian juga kebesaran dan keagungan, penciptaan makhluk, segala urusan, malam dan siang dan segala yang terjadi pada keduanya, semuanya kepunyaan Allah Ta’ala. Ya Allah, jadikanlah permulaan hari ini suatu kebaikan dan pertengahannya suatu kemenangan dan penghabisannya suatu kejayaan, wahai Tuhan yang paling Penyayang dari segala penyayang.

Ayah Menakjubkan

Ayah Itu Menakjubkan <<

Ayah ingin anak-anaknya punya lebih banyak kesempatan daripada dirinya,menghadapi lebih sedikit kesulitan, lebih tidak tergantung pada siapapun - dan (tapi) selalu membutuhkan kehadirannya.

Ayah hanya menyuruhmu mengerjakan pekerjaan yang kamu sukai.

Ayah membiarkan kamu menang dalam permainan ketika kamu masih kecil,tapi dia tidak ingin kamu membiarkannya menang ketika ...kamu sudah besar.

Ayah tidak ada di album foto keluarga, karena dia yang selalu memotret.

Ayah selalu tepat janji!

Ayah selalu sedikit sedih ketika melihat anak-anaknya pergi bermain dengan teman-teman mereka.karena dia sadar itu adalah akhir masa kecil mereka.

Ayah mulai merencanakan hidupmu ketika tahu bahwa ibumu hamil (mengandungmu), tapi begitu kamu lahir, ia mulai membuat revisi.

Ayah membantu membuat impianmu jadi kenyataan bahkan diapun bisa meyakinkanmu untuk melakukan hal-hal yang mustahil, seperti mengapung di atas air setelah ia melepaskanya.

Ayah mungkin tidak tahu jawaban segala sesuatu, tapi ia membantu kamu mencarinya.

Ayah mungkin tampak galak di matamu, tetapi di mata teman-temanmu dia tampak lucu dan menyayangi.

Ayah sulit menghadapi rambutnya yang mulai menipis....jadi dia menyalahkan tukang cukurnya menggunting terlalu banyak di puncak kepala

Ayah akan selalu memelihara janggut lebatnya, meski telah memutih, agar kau bisa "melihat" para malaikat bergelantungan di sana dan agar kau selalu bisa mengenalinya.

Ayah selalu senang membantumu menyelesaikan PR, kecuali PR matematika terbaru.

Ayah lambat mendapat teman, tapi dia bersahabat seumur hidup

Ayah benar-benar senang membantu seseorang... tapi ia sukar meminta bantuan.

Ayah terlalu lama menunda untuk membawa mobil ke bengkel, karena ia merasa dapat memperbaiki sendiri segalanya.

Ayah di dapur. Membuat,,memasak seperti penjelajahan ilmiah.

Dia punya rumus-rumus dan formula racikannya sendiri, dan hanya dia sendiri yang mengerti bagaimana menyelesaikan persamaan-persamaan rumit itu.

Dan hasilnya?... .mmmmhhh..." tidak terlalu mengecewakan" ^_~

Ayah akan sesumbar, bahwa dirinyalah satu- satunya dalam keluarga yang dapat memasak tumis kangkung rasa barbecue *_~

Ayah mungkin tidak pernah menyentuh sapu ketika masih muda, tapi ia bisa belajar dengan cepat.

Ayah sangat senang kalau seluruh keluarga berkumpul untuk makan malam...walaupun harus makan dalam remangnya lilin karena lampu mati.

Ayah paling tahu bagaimana mendorong ayunan cukup tinggi untuk membuatmu senang tapi tidak takut.

Ayah akan memberimu tempat duduk terbaik dengan mengangkatmu dibahunya, ketika pawai lewat.

Ayah tidak akan memanjakanmu ketika kamu sakit, tapi ia tidak akan tidur semalaman. Siapa tahu kamu membutuhkannya.

Ayah menganggap orang itu harus berdiri sendiri, jadi dia tidak mau memberitahumu apa yang harus kamu lakukan, tapi ia akan menyatakan rasa tidak setujunya.

.......AYAH ITU MURAH HATI.......

Ia akan melupakan apa yang ia inginkan, agar bisa memberikan apa yang kamu butuhkan.... .

Ia membelikanmu lollipop merk baru yang kamu inginkan, dan ia akan menghabiskannya kalau kamu tidak suka.....

Ia menghentikan apa saja yang sedang dikerjakannya, kalau kamu ingin bicara...

Ia selalu berfikir dan bekerja keras untuk membayar spp mu tiap semester, meskipun kamu tidak pernah membantunya menghitung berapa banyak kerutan di dahinya....

Ayah mengangkat beban berat dari bahumu dengan merengkuhkan tangannya disekeliling beban itu....

Ayah akan berkata ,, tanyakan saja pada ibumu" Ketika ia ingin berkata ,,tidak"

Ayah tidak pernah marah, tetapi mukanya akan sangat merah padam ketika anak gadisnya menginap di rumah teman tanpa izin

Ayah mengatakan ,, tidak apa-apa mengambil sedikit resiko asal kamu sanggup kehilangan apa yang kamu harapkan"

Pujian terbaik bagi seorang ayah adalah ketika dia melihatmu melakukan sesuatu persis seperti caranya....

Ayah lebih bangga pada prestasimu, daripada prestasinya sendiri....

Ayah hanya akan menyalamimu ketika pertama kali kamu pergi merantau (sekolah)meningalkan rumah, karena kalau dia sampai memeluk mungkin ia tidak akan pernah bisa melepaskannya.

Ayah mengira seratus adalah tip..

Seribu adalah uang saku..

Gaji pertamamu terlalu besar untuknya...

Ayah tidak suka meneteskan air mata ....

BERDO'A


BERDO'A
Salah satu yang perlu diperhatikan dalam berdoa, adalah tidak mengeluh apalagi berputus asa akan lambatnya pengabulan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, sebab mustahil tumbuh-tumbuhan yang baru ditanam akan serta merta langsung berbuah, begitu pula dengan doa tidaklah begitu saja langsung di Ijabah oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala,melainkan berjangka dan ada proses, dalam jangka itulah Allah Subhanahu wa Ta’ala, akan menilai KEKHUSUKAN, KESABARAN, KEIKHLASAN dan akhirnya mengabulkan permohonan hajat kita.

10 Obat hati

10 Obat hati :
1 Tidak memikirkan apa yang bukan kewajibannya..
2 Tidak membicarakan apa yang bukan kapasitasnya..
3 Tidak berbuat apa yang tidak pernah diketahuinya..
4 idak menginginkan apa yang bukan haknya..
5 Tidak ingin tau yang bukan urusannya..

6 Tidak berteman dengan keraguan-raguan..
7 idak bersahabat dengan kekerasan..
8 Tidak memusuhi orang yang mendewasakannya..
9 Tidak menghakimi sesuatu yang diluar kekuasaannya..
10 Tidak mengharap sesuatu yang tidak dibutuhkannya.

~ YA ALLAH YANG MAHA PENGASIH DAN PENYAYANG ~

Ya Allah.....ampunilah dosa-dosa hambaMU
Ya Allah.....jika malam ini ada yg lg sakit, mohon SEMBUHKAN
Ya Allah.....jika malam ini ada yg kurang sejahtera, mohon SEJAHTERAKAN
Ya Allah.....jika malam ini ada yg lg kesulitan, mohon MUDAHKAN,
Ya Allah.....jika malam ini ada yg lg kebingungan, mohon BERI JALAN
Ya Allah.....jika malam ini ada yg blm menikah,... mohon DEKATKAN jodohnya,
Ya Allah.....jika malam ini ada yg blm punya keturunan, mhn berilah KETURUNAN
Ya Allah.....kuatkan IMAN hambaMU
Ya Allah.....jika saudara2ku yg baik ini sedang tidur, JAGALAH tidurnya
Ya Allah.....Jika sdg beribadah, terimalah ibadahnya
Ya Allah.....Jika sdg berdoa, kabulkan do'anya


10 PESAN ORANGTUA untuk ANAK

10 PESAN ORANGTUA untuk ANAK
1. Bukankah ayah menggendong kamu sedari kamu masih bayi? Tapi baiklah nak, asal kamu ingat memperlambat jalanmu ketika kami telah renta.

2. Andai kamu melihat apa yang kami lihat, kau akan berharap tetap berada di rahim bundamu. Tapi baiklah nak, asalkan kau dapat menjaga pandanganmu.

3. Bila waktu di dunia ini tak terbatas, tak ada tempat kami ingin habiskan kecual...i bersamamu, nak. Tapi baiklah, asal kau tak bosan menjelaskan apa yang kami lupakan saat kami sudah pikun dan renta.

4. Justru kami memperlakukan kamu agar kamu tak perlu tahu bagaimana buruknya kami diperlakukan. Tapi baiklah nak, asal kamu tahu bagaimana memperlakukan kami saat kami tak mampu lagi memperlakukan kamu dengan baik.

5. Bukankah kami sudah berikan segalanya agar kamu menjadi sesuatu yang tak hanya berharga di mata kami, tapi di mata orang lain? Tapi sanggupkah kau berikan segalanya sekedar agar kami tak kesepian di hari tua?

6. Kami ingat memuji kamu selalu di waktu kecil hanya untuk hal-hal sederhana seperti mengucap huruf dari A sampai Z, berhitung dari satu sampai sepuluh. Namun pernahkah kamu memuji kami untuk hal-hal sederhana seperti mengantarkan kamu ke sekolah, menyiapkan makan malammu, atau menemani kamu tidur di waktu malam?

7. Kami tak akan mengganggumu mengambil keputusan nak, kami hanya orang tua yang memberimu saran agar tidak bernasib seperti kami di masa depan. Tapi baiklah nak, selama kau tak keluar dari akidah…

8. Baiklah nak, tetapi jika aku tak boleh melakukan segalanya untukmu, mengapa kau marah dan merajuk ketika tak mendapatkan apa yang kau inginkan ketika kami tak mampu memberikan?

9. Bagi kami kebahagian kami haruslah menjadi kebahagiaan kamu juga nak, tetapi baiklah kalau kau menganggap kebahagiaanmu harus menjadi milikmu sendiri.

10. Sudah mampukah kamu mengikuti shalat tahajud ayah, sementara kamu tertidur lelap? Adakah kamu di rumah saat ayah shalat dhuha? Kaulah yang katakan kepada ayah bagaimana harusnya kau mengikuti ayah dalam beribadah...

Senin, 16 Januari 2012

BERSIHKAN RUMAH HATIMU SETIAP HARI

Rumah yang terdapat cinta, kasih-sayang dan kehangatan akan melahirkan pribadi-pribadi yang subur jiwanya. Dalam rumah ini, konsep benar dan salah diperkenalkan kepada anak-anak. Sebuah senyuman perdana berarti ‘ya’ dan kerutan dahi pertanda ‘tidak.’ Maka, anak lekas sadar bahwa ada yang dibolehkan dan yang dilarang, batas-batas, dan norma-norma yang harus ditaati. Melanggar norma-norma itu akan mengganggu pihak lain. Pengalaman awal ini mendasari setiap hati nurani. “Akan tetapi,” menurut DR. Khalil A. Khavari, “anak-anak juga tahu bahwa para pembuat aturan itu sendiri juga kerap melanggarnya. Banyak aturan dapat dengan mudah dielakkan, tanpa pelakunya diganjar hukuman, dan sebagian aturan tersebut tampak bodoh, semena-mena, dan curang. Anak-anak juga belajar bahwa ketaatannya pada aturan tak selalu berbuah hadiah. Dengan proses yang rumit ini, hanya sedikit orang yang membentuk hati nuraninya dengan norma-norma benar-salah yang sangat pribadi.” Dari sebuah rumah, pribadi seorang anak itu tumbuh menjadi “sesuatu.” Rumah adalah pendidikan awal bagi seorang anak manusia sebelum terjun ke belantara dunia. Salah mendidik anak berakibat fatal, sebab bisa jadi sang anak akan tumbuh menjadi manusia yang toleran terhadap penyimpangan tanpa merasa bersalah sedikit pun. Menganggap banyak pelanggaran norma sosial bukan sebagai masalah. Menerobos lampu merah adalah contohnya. Mereka memandang pelanggaran tersebut sebagai bagian wajar dari permainan hidup yang harus dimenangkan. Yang dipikirkan, bagaimana caranya agar tidak tertangkap polisi, atau menyiapkan siasat saat tertangkap. Bagi orang yang sangat meyakini Tuhan dan hukum-hukum-Nya merasa sangat terganggu ketika tahu bahwa dirinya telah melanggar hukum-hukum. Tapi cara yang tepat untuk belajar dari kesalahan masa lalu kita adalah, dengan tidak memikul beban dosa. Melainkan dengan bertaubat dan berjanji pada diri sendiri untuk berusaha sekuat tenaga agar tak melakukan kesalahan yang sama. Kita harus memaafkan diri sendiri, membersihkan papan tulis hidup kita, dan memulai langkah baru. Orang yang subur jiwanya, adalah orang yang senantiasa memelihara “rumah hatinya,” karena pengembaraan jiwa bertemali dengan perjuangan untuk tumbuh dan berkembang. Ia tak bergeming oleh kesedihan, apalagi kegagalan. Malik bin Dinar pernah berkata, “Bila hati tidak lagi merasakan sedih dan gelisah, maka ia telah rusak sebagaimana rumah yang runtuh karena tidak lagi dihuni.” “Karena itu,” menurut al-Hakim at-Tirmidzi, “orang yang mengharapkan turunnya rahmat dari Alah swt sebelum bertaubat bagaikan orang yang tinggal di sebuah rumah yang tidak nyaman karena hawa panas dan lalat. Bila berada di dalam rumah, keringatnya mengucur dan diganggu lalat. Jika hendak duduk, tidur, dan tinggal di rumah tersebut dengan nyaman, pertama-tama ia harus mengeluarkan seluruh potongan kain tak terpakai yang berserakan, bekas makanan yang menjadi sarang lalat. Setelah itu, barulah ia menyiramkan air ke lantai rumah, sehingga hawa dalam menjadi dingin.” Jadi, hal pertama yang mesti Anda lakukan adalah menyapu, karena di dalam rumah terdapat banyak sampah, seperti potongan kain, sisa makanan, dan sisa buah. Jika Anda menginginkan kenyamanan, sapulah rumah Anda dengan sapu yang kasar dilanjutkan dengan sapu halus. Lalu percikkanlah air agar udara dalam rumah menjadi segar, sebab air mengandung kelembaban dan hawa dingin. Anda harus terus-menerus memercikkan air hingga diserap oleh tanah. Ketika tanah telah menyerap air, hawa dingin muncul dan hawa panas lenyap. Lalat pun keluar. Dan Anda akan merasakan kesegaran dan kenyamanan ketika masuk ke dalam rumah. Jika rumah hati Anda ditumpuki oleh sampah syahwat, maka jiwa akan panas bak tungku yang menyala. Kobaran panas hawa nafsunya akan menjalar ke anggota badan Anda; ada kobaran yang sampai ke mata yang mengakibatkan Anda menjadi monster materialistis. Ada yang sampai ke dada, akibatnya hati Anda ternoda, tak lagi bersinar. Dada pun kehilangan cahaya akal yang menerangi, seperti bumi yang kehilangan cahaya mentari. Akhirnya, ‘rumah hati’ Anda menjadi gelap laksana gulita malam. Kobaran syahwat juga sampai ke telinga. Ketika mendengar sesuatu, telinga Anda merasa nikmat. Kenikmatan tersebut mengalir ke jiwa, sehingga asap kenikmatan beterbangan menuju dada. Ada pula kobaran syahwat yang sampai ke lidah, kerongkongan, kemaluan, tangan, dan kaki. Hati tak ubahnya seperti tempat sampah. Di dalamnya terdapat berbagai gejolak syahwat. Perut bagaikan tungku yang terlalu panas, sehingga lama-lama ia meleleh sendiri. Demikianlah perut dengan kobaran syahwat di dalamnya. Bila demikian keadaannya, bagaimana ia akan beruntung? Bagaimana ia menyembah Allah ‘Azza wa Jalla? “Katakanlah: ‘Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu melahirkannya, pasti Allah Mengetahui." Allah mengetahui apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

KENANGAN DI DESA

Sintong! Di pematang sawah ini, aku mengenangmu. Mengenang kisah hidupmu, mengenang kisah-kisah yang kau ceritakan, dan kisah antara kau dan aku. ”Ibuku petani,” katamu suatu kali. ”Dia sering mengajakku ke sawah. Dia selalu berpesan padaku, ’Kalau kau besok sudah jadi orang yang berhasil, jangan lupa akan sawah ini. Inilah yang membuatmu bisa sekolah.’ Aku selalu pergi ke sawah itu. Kadang bekerja, kadang hanya sekedar mengenang dan menyendiri,” katamu. Suatu saat kau mengajakku ke situ. Sejak pagi kita berada di sana. Menyiangi padi. Tak bisa kulupakan saat-saat itu. Hamparan padi yang menghijau. Berkali-kali aku memandanginya. Sore menjelang senja, kita duduk di pematang sawah itu. ”Kau suka suasana ini?” tanyamu. ”Ya, ada sesuatu yang tak terkatakan muncul dalam hatiku.” ”Harapan?” tanyamu. Aku terkejut. Tak kusangka kau tahu isi pikiranku. ”Dari mana kau tahu?” ”Aku hidup dan besar di sawah ini. Padi-padi ini mengajariku. Ya, saat kau menghayati apa yang kau kerjakan, kau akan belajar banyak tentang kehidupan darinya,” katamu. Kita duduk lama sekali. Tak banyak kata yang keluar dari mulut kita. Akhirnya kau memecahkan keheningan itu. ”Mengapa kau mau ikut ke desa ini?” ”Aku hanya mengikuti kata hatiku.” Saat itu kau diam. Lama sekali. Kau habiskan sebatang rokok tanpa bicara apapun. Lalu kau mengajakku pulang. ”Aku belum ingin pulang. Aku merasa damai di sini,” kataku. Kutahu, hari sudah sore. Di ujung sana ada senja. ”Jika kau ingin, kapan-kapan kita bisa ke sini lagi.” Akhirnya kita pulang. Masih kuingat kata-kata terakhirmu di pematang swah itu, ”Kamu boleh kehilangan segala sesuatu, kecuali harapan. Itulah harta para petani yang paling berharga. Harapan akan datangnya hujan. Harapan akan tumbuhnya tanam-tanaman. Harapan akan panen yang melimpah.” Kata-katamu itu, kuukir di hatiku. Aku takkan pernah lupa itu. Dan kini, aku duduk sendirian di pematang sawah ini. Bukan di pematang sawah tempat kita dulu. Tapi di sawah yang berbeda. Kulihat hamparan padi menghijau. Dan kuingat satu kata: harapan. Suatu kali kau bercerita. ”Saat aku masih kecil, ayahku meninggal. Ibu sendirian membesarkan kami. Pagi hari ia menyuruh kami ke ladang sebelum sekolah. Mengambil singkong, mengambil kayu bakar. Mengantarkan kerbau ke padang rumput. Lalu kami pulang ke rumah, mandi, sarapan dan pergi sekolah. Malam hari, aku sering melakukan suatu ritual: mengintip apa saja yang dilakukan ibuku. Biasanya, setelah ia mengira semua anaknya sudah tidur, ia menganyam tikar. Setelah itu ia siapkan bahan masakan untuk pagi. Dan terakhir, inilah yang paling membuatku terperangah, ia berdoa kira-kira seperempat jam. Kadang sambil menangis. Sering aku dengar samar-samar doanya: Tuhan, kepadaMu aku berharap. Semoga api harapan itu Kau tanamkan di hati anak-anakku ini, supaya mereka kelak berhasil dalam hidupnya.” Saat kau terdiam, aku berkata, ”Sekarang aku tahu kenapa kau selalu memutar lagu ’Di doa Ibuku’.” Kau hanya tersenyum. Sintong. Pertama kali aku mengenalmu saat kita mengerjakan tugas seminar di bangku kuliah dulu. Ya, di fakultas pertanian. Kau selalu tenang. Tak banyak kata. Namun setiap kata yang kau keluarkan terasa bermakna. Ide-idemu cemerlang. Dan kau tahu, saat itu ada sesuatu daya yang memancar darimu, yang menumbuhkan sesuatu di dalam hatiku. Suatu malam, aku sangat terkejut. Di restoran itu, kau membawa daftar menu ke meja kami. Saat itu aku seperti tak percaya akan apa yang kulihat. ”Kau??? Kau??? Sintong???” Kau hanya tersenyum. Menganggukkan kepala. ”Aku bekerja di sini kalau malam hari,” katamu. Setelah tiga bulan berkenalan, kita berteman. Pacaran. ”Ada suatu kisah,” kau bercerita pada suatu malam. ”Suatu pagi, seorang putri istana berjalan-jalan di tepi hutan. Ia bertemu seekor rubah. Melihat rubah itu, sang putri jatuh cinta. Mereka akhirnya pacaran. Si rubah berkata, ’Putri, aku hanyalah seekor binatang hutan. Aku hidup bebas di sini. Mencintaimu, aku merasa tak pantas. Kau adalah putri istana. Lagi pula, barangkali suatu saat aku akan pergi entah ke mana. Aku tak mau membuatmu kecewa. Tinggalkan aku, Putri. Biarkan aku hidup bebas’.” Masih ingatkah kau, Sintong? Saat ceritamu sampai pada titik itu, aku menangis. Aku tahu ke mana arah ceritamu. ] ”Kenapa kau menangis?” tanyamu. ”Tidak. Rubah itu tidak boleh pergi. Cinta mereka akan abadi.” Kataku, namun dalam hati kecilku, kutahu rubah itu akan pergi. Kita jalani hari-hari, minggu, bulan dan tahun-tahun kuliah kita. Kau sering mengajakku ke kampungmu. Ke sawah itu. Aku sangat sayang pada ibumu, dan pada adik-adikmu. Ibumu juga sangat sayang padaku. ”Kau tahu, Nak, saat ayah mereka pergi, hidupku berantakan,” kata ibumu saat kami berdua berada di sawah itu. ”Sendirian menyekolahkan lima anak bukanlah hal yang mudah. Namun apa yang kulakukan? Aku bangkit, Nak. Aku ingat kata-kata ibuku dulu saat aku mau menikah. ’Putriku, kau tahu apa yang membuat ibu mampu bertahan menghadapi aneka macam penderitaan yang menimpa ibu? Iman, harapan, kasih! Sebanyak atau seberat apapun nanti masalah yang kau hadapi, jangan pernah kehilangan harapan. Karena harapanlah hal terindah dalam hidup kita.’ Itulah, Nak, yang selalu mengiang di hatiku, sehingga aku bisa menyekolahkan mereka semua.” Sintong! Perlahan-lahan, kata itu tumbuh dan berkembang dalam hatiku, dalam hidupku. Memang, tak selalu mudah untuk berharap. Aku tahu itu saat si rubah pergi. ”Aku akan pergi,” katamu dulu. Kau tinggalkan aku. Kau tinggalkan ibu dan keluargamu. Kau tinggalkan segalanya. ”Aku ingin menjadi gembala di tengah padang nan gersang ini,” katamu sedikit puitis. Dan saat itu, aku hanya bisa menangis. Setelah berbulan-bulan, barulah muncul kembali kata itu, harapan. Aku bangkit, aku membangun hidupku. Aku tahu, kau takkan pernah kembali. Setelah kepergianmu, beberapa kali hidupku runtuh. Musibah itu menimpa keluargaku. Perusahaan ayah bangkrut. Ayah stroke. Tak lama kemudian ia meninggal. Ibuku terserang kanker payudara. Dan kau tahu, hidup kami berantakan. Saat-saat itu, aku seperti kehilangan segalanya. Bahkan kehilangan Tuhan. Mengapa di saat kami mengalami gelap yang paling gelap, Tuhan hanya diam? Tak memberi cahaya? Setahun kemudian, aku teringat pesan terakhirmu dulu di pematang sawah itu, ”Jangan pernah kehilangan harapan.” Dan perlahan-lahan, imanku kembali. Harapanku kembali. Tuhanku kembali. Kini aku bekerja di desa ini sebagai penyuluh pertanian. Aku telah menikah dan mempunyai dua orang anak. Minggu lalu aku sangat terkejut melihatmu berkotbah di mimbar gereja kami.”Kadang-kadang, kita seperti berada di reruntuhan,” katamu. ”Tanpa masa depan. Yang ada hanya tangisan. Namun tahukah kalian? Kita bisa bangkit, kita bisa membangun kembali reruntuhan itu kalau kita memiliki satu hal: harapan. Saat hidup Anda runtuh, Anda bisa bangkit kalau bulir-bulir harapan itu Anda biarkan hidup. Anda boleh kehilangan segala sesuatu, kecuali harapan.” Setelah ditahbiskan, ternyata kau ditempatkan di paroki ini. Sintong, di tengah hamparan padi ini, kulihat bulir-bulir itu.

KASIH SAYANG IBU

Di kala resah ini kian mendesah dan menggalaukan jiwaku Kau ada di sana … Di saat aku terluka hingga akhirnya…tercabik-cabiklah keteguhan hatiku Kau masih ada di sana… Ketika aku lelah dan semangatku patah untuk meneruskan perjuangan, terhenti oleh kerikil –kerikil yang kurasa terlampau tajam hingga akhirnya aku pun memilih jeda!!! Kau tetap ada di sana… memberiku isyarat untuk tetap bertahan Ibu…kau basuh kesedihanku, kehampaanku dan ketidakberdayaanku "Tiada lain kita hanya insan Sang Kuasa, Memiliki tugas di bumi tuk menegakkan kalimatNya Kita adalah jasad, jiwa, dan ruh yang terpadu Untuk memberi arti bagi diri dan yang lain" Kata-katamu laksana embun di padang gersang nuraniku memberiku setitik cahaya dalam kekalutan berfikirku Kau labuhkan hatimu untukku, dengan tulus tak berpamrih Kusandarkan diriku di bahumu Terasa…kelembutanmu menembus dinding-dinding kalbuku Menghancurleburkan segala keangkuhan diri Meluluhkan semua kelelahan dan beban dunia Dan membiarkannya tenang terhanyut bersama kedalaman hatimu Kutatap perlahan… matamu yang membiaskan ketegaran dan perlindungan Kristal-kristal lembut yang sedang bermain di bola matamu, jatuh…setetes demi setetes Kau biarkan ia menari di atas kain kerudungmu Laksana oase di terik panasnya gurun sahara Ibu… Nasihatmu memberi kekuatan untukku rangkulanmu menjadi penyangga kerapuhanku untuk ,menapaki hari-hari penuh liku …semoga semua itu tak akan pernah layu! Ibu… Dalam kelembutan cintamu, kulihat kekuatan dalam tangis air matamu, kulihat semangat menggelora dalam dirimu, terkumpul seluruh daya dunia!

Sabtu, 14 Januari 2012

ARTI SHABAT

Tiada seorang pun diantara kita yang menginginkan kehancuran terjadi terhadap seseorang yang sangat kita sayangi. Tak seorang pun menginginkannya. Saya menyayangi anda, dan saya sangat tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi terhadap diri anda. Saya mengajak anda untuk mengikuti langkah seseorang yang sangat menyayangi kita semua “umat islam”, dan telah banyak berkorban untuk kita. Kita ikuti langkah~langkahnya agar kita selamat dari ranjau dunia. Beliau adalah seseorang yang sangat menyayangi kita. Disaat wafatnya, beliau masih saja memikirkan kita. Beliau adalah Rasulallah, nabi Muhammad. Beliau mengajarkan kita tatacara bersahabat yang baik. Bahkan diantara sahabat~sahabatnya dibentuk rasa persaudaraan yang sangat kuat. Dan kita akan mencontohi mereka...................

ARTI SHABAT

Tiada seorang pun diantara kita yang menginginkan kehancuran terjadi terhadap seseorang yang sangat kita sayangi. Tak seorang pun menginginkannya. Saya menyayangi anda, dan saya sangat tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi terhadap diri anda. Saya mengajak anda untuk mengikuti langkah seseorang yang sangat menyayangi kita semua “umat islam”, dan telah banyak berkorban untuk kita. Kita ikuti langkah~langkahnya agar kita selamat dari ranjau dunia. Beliau adalah seseorang yang sangat menyayangi kita. Disaat wafatnya, beliau masih saja memikirkan kita. Beliau adalah Rasulallah, nabi Muhammad. Beliau mengajarkan kita tatacara bersahabat yang baik. Bahkan diantara sahabat~sahabatnya dibentuk rasa persaudaraan yang sangat kuat. Dan kita akan mencontohi mereka

ANTARA SABAR DAN MENGELUH

ada zaman dahulu ada seorang yang bernama Abul Hassan yang pergi haji di Baitul Haram. Diwaktu tawaf tiba-tiba ia melihat seorang wanita yang bersinar dan berseri wajahnya. “Demi Allah, belum pernah aku melihat wajah secantik dan secerah wanita itu,tidak lain kerana itu pasti kerana tidak pernah risau dan bersedih hati.”
Tiba-tiba wanita itu mendengar ucapan Abul Hassan lalu ia bertanya, “Apakah katamu hai saudaraku ? Demi Allah aku tetap terbelenggu oleh perasaan dukacita dan luka hati kerana risau, dan seorang pun yang menyekutuinya aku dalam hal ini.”
Abu Hassan bertanya, “Bagaimana hal yang merisaukanmu ?”
Wanita itu menjawab, “Pada suatu hari ketika suamiku sedang menyembelih kambing korban, dan pada aku mempunyai dua orang anak yang sudah boleh bermain dan yang satu masih menyusu, dan ketika aku bangun untuk membuat makanan, tiba-tiba anakku yang agak besar berkata pada adiknya, “Hai adikku, sukakah aku tunjukkan padamu bagaimana ayah menyembelih kambing ?”
Jawab adiknya, “Baiklah kalau begitu ?”
Lalu disuruh adiknya baring dan disembelihkannya leher adiknya itu. Kemudian dia merasa ketakutan setelah melihat darah memancut keluar dan lari ke bukit yang mana di sana ia dimakan oleh serigala, lalu ayahnya pergi mencari anaknya itu sehingga mati kehausan dan ketika aku letakkan bayiku untuk keluar mencari suamiku, tiba-tiba bayiku merangkak menuju ke periuk yang berisi air panas, ditariknya periuk tersebut dan tumpahlah air panas terkena ke badannya habis melecur kulit badannya. Berita ini terdengar kepada anakku yang telah berkahwin dan tinggal di daerah lain, maka ia jatuh pengsan hingga sampai menuju ajalnya. Dan kini aku tinggal sebatang kara di antara mereka semua.”
Lalu Abul Hassan bertanya, “Bagaimanakah kesabaranmu menghadapi semua musibah yang sangat hebat itu ?”
Wanita itu menjawab, “Tiada seorang pun yang dapat membedakan antara sabar dengan mengeluh melainkan ia menemukan di antara keduanya ada jalan yang berbeda. Adapun sabar dengan memperbaiki yang lahir, maka hal itu baik dan terpuji akibatnya. Dan adapun mengeluh, maka orangnya tidak mendapat ganti yakni sia-sia belaka.”
Demikianlah cerita di atas, satu cerita yang dapat dijadikan tauladan di mana kesabaran sangat digalakkan oleh agama dan harus dimiliki oleh setiap orang yang mengaku beriman kepada Allah dalam setiap terkena musibah dan dugaan dari Allah. Kerana itu Rasulullah s.a.w bersabda dalam firman Allah dalam sebuah hadith Qudsi,:
” Tidak ada balasan bagi hamba-Ku yang Mukmin, jika Aku ambil keksaihnya dari ahli dunia kemudian ia sabar, melainkan syurga baginya.”
Begitu juga mengeluh. Perbuatan ini sangat dikutuk oleh agama dan hukumnya haram. Kerana itu Rasulullah s.a.w bersabda,: ” Tiga macam daripada tanda kekafiran terhadap Allah, merobek baju, mengeluh dan menghina nasab orang.” Dan sabdanya pula, ” Mengeluh itu termasuk kebiasaan Jahiliyyah, dan orang yang mengeluh, jika ia mati sebelum taubat, maka Allah akan memotongnya bagi pakaian dari wap api neraka.” (Riwayat oleh Imam Majah) Semoga kita dijadikan sebagai hamba Tuhan yang sabar dalam menghadapi segala musibah.

KELEBIHAN AYAT KURSI

Dari Anas bin Malik r.a. berkata, “Rasulullah S.A.W bersabda : Apabila seseorang dari umatku membaca ayat Kursi 12 kali, kemudian dia berwuduk dan mengerjakan solat subuh, nescaya Allah akan menjaganya dari kejahatan syaitan dan darjatnya sama dengan orang yang membaca seluruh al-Qur’an sebanyak tiga kali, dan pada hari kiamat ia akan diberi mahkota dari cahaya yang menyinari semua penghuni dunia.”
Berkata Anas bin Malik, “Ya Rasulullah, apakah hendak dibaca setiap hari?”
Sabda Rasulullah S.A.W, ” Tidak, cukuplah membacanya pada setiap hari Jumaat.”
Umat-umat dahulu hanya sedikit saja yang mempercayai rasul-rasul mereka dan itu pun apabila mereka melihat mukjizat secara langsung. Kita sebagai umat Islam tidak boleh ragu-ragu tentang apa yang diterangkan oleh Allah dan Rasul. Janganlah kita ragu-ragu tentang al-Qur’an, hadis dan sunnah Rasul kita. Janganlah kita menjadi seperti umat yang terdahulu yang mana mereka itu lebih suka banyak bertanya dan hendak melihat bukti-bukti terlebih dahulu sebelum mereka beriman.
Setiap satu yang dianjurkan oleh Rasulullah S.A.W kepada kita adalah untuk kebaikan kita sendiri. Rasulullah S.A.W menyuruh kita mengamalkan membaca surah Kursi. Kehebatan ayat ini telah ditearngkan dalam banyak hadis. Kehebatan ayat Kursi ini adalah untuk kita juga, yakni untuk menangkis gangguan syaitan dan kuncu-kuncunya di samping itu kita diberi pahala.
Begitu juga dengan surah al-Falaq, surah Yasin dan banyak lagi ayat-ayat al-Qur’an yang mempunyai keistimewaannya. Setiap isi al-Qur’an itu mempunyai kelebihan yang tersendiri. Oleh itu kita umat Islam, janganlah ada sedikit pun keraguan tentang ayat-ayat al-Qur’an, hadis Nabi dan sunnah Baginda S.A.W. Keraguan dan was-was itu datangnya dari syaitan.

HIKMAH BERBAKTI PADA IBU & BAPAK

Selain seorang nabi, Sulaiman a.s. juga seorang raja terkenal. Atas izin Allah ia berhasil menundukkan Ratu Balqis dengan jin ifrit-Nya. Dia dikenal sebagai manusia boleh berdialog dengan segala binatang. Dikisahkan, Nabi Sulaiman sedang berkelana antara langit dan bumi hingga tiba di satu samudera yang bergelombang besar.
Untuk mencegah gelombang, ia cukup memerintahkan angin agar tenang, dan tenang pula samudera itu. Kemudian Nabi Sulaiman memerintahkan jin Ifrit menyelam ke samudera itu sampai ke dasarnya. DI sana jin Ifrit melihat sebuah kubah dari permata putih yang tanpa lubang, kubah itu diangkatnya ke atas samudera dan ditunjukkannya kepada Nabi Sulaiman. Melihat kubah tanpa lubang penuh permata dari dasar laut itu Nabi Sulaiman menjadi terlalu heran, “Kubah apakah gerangan ini?” fikirnya. Dengan minta pertolongan Allah, Nabi Sulaiman membuka tutup kubah. Betapa terkejutnya dia begitu melihat seorang pemuda tinggal di dalamnya. “Sipakah engkau ini? Kelompok jin atau manusia?” tanya Nabi Sulaiman keheranan. “Aku adalah manusia”, jawab pemuda itu perlahan. “Bagaimana engkau boleh memperolehi karomah semacam ini?” tanya Nabi Sulaiman lagi.
Kemudian pemuda itu menceritakan riwayatnya sampai kemudian memperolehi karomah dari Allah boleh tinggal di dalam kubah dan berada di dasar lautan. Diceritakan, ibunya dulu sudah tua dan tidak berdaya sehingga dialah yang memapah dan menggendongnya ke mana jua dia pergi. Si anak selalu berbakti kepada orang tuanya, dan ibunya selalu mendoakan anaknya. Salah satu doanya itu, ibunya selalu mendoakan anaknya diberi rezeki dan perasaan puas diri. Semoga anaknya ditempatkan di suatu tempat yang tidak di dunia dan tidak pula di langit. “Setelah ibuku wafat aku berkeliling di atas pantai. Dalam perjalanan aku melihat sebuah terbuat dari permata.
Aku mendekatinya dan terbukalah pintu kubah itu sehingga aku masuk ke dalamnya.” Tutur pemuda itu kepada Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman yang dikenali boleh berjalan di antara bumi dan langit itu menjadi kagum terhadap pemuda itu. “Bagaimana engkau boleh hidup di dalam kubah di dasar lautan itu?” tanya Nabi Sulaiman ingin mengetahui lebih lanjut. “Di dalam kubah itu sendiri, aku tidak tahu di mana berada. Di langitkah atau di udara, tetapi Allah tetap memberi rezeki kepadaku ketika aku tinggal di dalam kubah.” “Bagaimana Allah memberi makan kepadamu?” “Jika aku merasa lapar, Allah menciptakan pohon di dalam kubah, dan buahnya yang aku makan.
Jika aku merasa haus maka keluarlah air yang teramat bersih, lebih putih daripada susu dan lebih manis daripada madu.” “Bagaimana engkau mengetahui perbedaan siang dan malam?” tanya Nabi Sulaiman a.s yang merasa semakin heran. “Bila telah terbit fajar, maka kubah itu menjadi putih, dari situ aku mengetahui kalau hari itu sudah siang. Bila matahari terbenam kubah akan menjadi gelap dan aku mengetahui hari sudah malam.” Tuturnya. Selesai menceritakan kisahnya, pemuda itu lalu berdoa kepada Allah, maka pintu kubah itu tertutup kembali, dan pemuda itu tetap tinggal di dalamnya. Itulah keromah bagi seorang pemuda yang berbakti kepada kedua orang tuanya.
Selain seorang nabi, Sulaiman a.s. juga seorang raja terkenal. Atas izin Allah ia berhasil menundukkan Ratu Balqis dengan jin ifrit-Nya. Dia dikenal sebagai manusia boleh berdialog dengan segala binatang. Dikisahkan, Nabi Sulaiman sedang berkelana antara langit dan bumi hingga tiba di satu samudera yang bergelombang besar.
Untuk mencegah gelombang, ia cukup memerintahkan angin agar tenang, dan tenang pula samudera itu. Kemudian Nabi Sulaiman memerintahkan jin Ifrit menyelam ke samudera itu sampai ke dasarnya. DI sana jin Ifrit melihat sebuah kubah dari permata putih yang tanpa lubang, kubah itu diangkatnya ke atas samudera dan ditunjukkannya kepada Nabi Sulaiman. Melihat kubah tanpa lubang penuh permata dari dasar laut itu Nabi Sulaiman menjadi terlalu heran, “Kubah apakah gerangan ini?” fikirnya. Dengan minta pertolongan Allah, Nabi Sulaiman membuka tutup kubah. Betapa terkejutnya dia begitu melihat seorang pemuda tinggal di dalamnya. “Sipakah engkau ini? Kelompok jin atau manusia?” tanya Nabi Sulaiman keheranan. “Aku adalah manusia”, jawab pemuda itu perlahan. “Bagaimana engkau boleh memperolehi karomah semacam ini?” tanya Nabi Sulaiman lagi.
Kemudian pemuda itu menceritakan riwayatnya sampai kemudian memperolehi karomah dari Allah boleh tinggal di dalam kubah dan berada di dasar lautan. Diceritakan, ibunya dulu sudah tua dan tidak berdaya sehingga dialah yang memapah dan menggendongnya ke mana jua dia pergi. Si anak selalu berbakti kepada orang tuanya, dan ibunya selalu mendoakan anaknya. Salah satu doanya itu, ibunya selalu mendoakan anaknya diberi rezeki dan perasaan puas diri. Semoga anaknya ditempatkan di suatu tempat yang tidak di dunia dan tidak pula di langit. “Setelah ibuku wafat aku berkeliling di atas pantai. Dalam perjalanan aku melihat sebuah terbuat dari permata.
Aku mendekatinya dan terbukalah pintu kubah itu sehingga aku masuk ke dalamnya.” Tutur pemuda itu kepada Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman yang dikenali boleh berjalan di antara bumi dan langit itu menjadi kagum terhadap pemuda itu. “Bagaimana engkau boleh hidup di dalam kubah di dasar lautan itu?” tanya Nabi Sulaiman ingin mengetahui lebih lanjut. “Di dalam kubah itu sendiri, aku tidak tahu di mana berada. Di langitkah atau di udara, tetapi Allah tetap memberi rezeki kepadaku ketika aku tinggal di dalam kubah.” “Bagaimana Allah memberi makan kepadamu?” “Jika aku merasa lapar, Allah menciptakan pohon di dalam kubah, dan buahnya yang aku makan.
Jika aku merasa haus maka keluarlah air yang teramat bersih, lebih putih daripada susu dan lebih manis daripada madu.” “Bagaimana engkau mengetahui perbedaan siang dan malam?” tanya Nabi Sulaiman a.s yang merasa semakin heran. “Bila telah terbit fajar, maka kubah itu menjadi putih, dari situ aku mengetahui kalau hari itu sudah siang. Bila matahari terbenam kubah akan menjadi gelap dan aku mengetahui hari sudah malam.” Tuturnya. Selesai menceritakan kisahnya, pemuda itu lalu berdoa kepada Allah, maka pintu kubah itu tertutup kembali, dan pemuda itu tetap tinggal di dalamnya. Itulah keromah bagi seorang pemuda yang berbakti kepada kedua orang tuanya.

HIKMAH BERBAKTI PADA IBU & BAPAK


Senin, 02 Januari 2012

Tak Pelit Berbagi Ilmu

ARDIAN ‘UUNK’ YONAS
Aktivitas ‘cuap-cuap’ nampaknya tak pernah bisa lepas dari pria yang satu ini. Setelah lama tak terdengar suaranya di sebuah radio komersil di Padang, tiba-tiba suara khas milik Ardian ‘Uunk’ Yonas kembali terdengar di radio komunitas Siaga FM. “Ya, sejak Maret 2011, saya diminta menjadi Station Manager Radio Komunitas, Siaga FM di Pa­dang,” kata Uunk kepada Haluan.
Di mata pria lajang kela­hiran Bukittinggi, 19 April ini, keberadaan radio siaga bencana sangatlah penting sebagai salah satu upaya meningkatkan kesiapsiagaan warga kota Pa­dang terhadap ancaman ben­cana tsunami, sekaligus wadah pendidikan kebencanaan bagi masyarakat pesisir pantai Sumatra Barat. Selain itu, radio juga merupakan bagian dari upaya mensinkronisasikan usaha-usaha penanggulangan bencana, khususnya gempa dan tsumani di wilayah pesisir pantai Barat Padang. Radio juga akan memperkuat lembaga pendidikan formal dalam penanggulangan gempa dan tsunami di Sumatra Barat.
“Dengan demikian, semua informasi tentang kebencanaan, terjadinya bencana dan upaya-upaya penanggulangannya di Sumbar bisa tersampaikan dengan baik kepada masyarakat. Inilah yang mendorong saya untuk konsen ke radio siaga,” tambah lulusan Teknik Arsi­tektur Universitas Bung Hatta yang memulai karier di dunia broadcast sejak 1995 ini.
Bungsu dari tujuh bersau­dara ini merasa terpanggil untuk bersama sama berbagi informasi seputar kesiapan masyarakat untuk menghadapai bencana. Apalagi Sumbar berpotensi bencana. “Bencana tsunami yang terjadi di Jepang, semakin memperkuat saya untuk berkarir di radio ini,” kata peraih 3 besar penyiar terbaik Sumatra Barat tahun 2008.
Di sela waktu luangnya, Konsultan Penyiar dan Pro­gram di radio Top FM Padang Panjang (sejak Oktober 2010 - sampai sekarang) ini sangat suka membaca buku dan brow­sing berbagai ilmu penge­tahuan di internet. “Saya ini pantang ketemu dengan key­board. Kalau ketemu, pasti langsung pengen nyanyi When You Tell Me That You Love Me. Itu lagu ‘wajib’ saya kalau menyanyi,” kata pria yang sudah bekerja di lima radio di Sumbar sejak 1995 ini sambil tersenyum.
Selain itu, karena kepia­waiannya membawakan suatu acara, ia juga sering diundang untuk menjadi MC berbagai iven dan juri di berbagai lomba nyanyi. Bahkan Favorit TV, sebuah TV swasta di Padang, juga menggunakan jasanya sebagai presenter acara ataupun host talkshow sejak awal TV itu berdiri hingga sekarang.
Meski banyak kesibukan, ternyata pria yang cepat akrab dengan semua orang ini, tak pernah pelit untuk berbagi ilmu. Karena itulah, ia pernah diminta menjadi dosen di Universitas Eka Sakti Padang untuk  jurusan Ilmu Komu­nikasi....